V88ID brimob

V88id Brimob menjadi sorotan publik, tragedi memilukan terjadi dalam kericuhan demo besar yang berlangsung pada Kamis, 28 Agustus 2025. Aksi demonstrasi yang semula berjalan damai berubah ricuh ketika satuan Brimob diduga melakukan tindakan berlebihan hingga menyebabkan insiden fatal. Seorang pengemudi ojek online (ojol) yaitu Affan Kurniawan berusia 21 tahun meninggal dunia akibat dari terlindas Brimob, sementara sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka serius setelah sebuah kendaraan taktis Brimob melintas di tengah massa.

V88ID Brimob Kronologi Lindas Ojol

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, demo yang ricuh ketika massa dan aparat saling dorong di jalan utama. Di tengah situasi panas itu, sebuah kendaraan taktis Brimob bergerak masuk ke area kerumunan. Tanpa sempat menghindar, beberapa pengemudi ojol yang berada di lokasi justru tertabrak.

Satu orang ojol dilaporkan meninggal di tempat akbibat terlindah V88ID Brimob, sedangkan beberapa lainnya mengalami luka cukup serius. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit oleh tim medis yang siaga di sekitar lokasi.

Apa Itu Brimob?

V88ID Brimob atau Brigade Mobil adalah salah satu satuan elite yang berada di bawah Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Satuan ini dikenal memiliki kemampuan khusus dalam menghadapi situasi berisiko tinggi, mulai dari pengamanan kerusuhan hingga operasi antiteror. Dengan persenjataan modern dan pelatihan khusus, Brimob sering disebut sebagai pasukan tangguh Polri yang selalu berada di garis depan.

Tugas dan Fungsi Brimob

V88ID Brimob memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Beberapa tugas utama Brimob antara lain:

  1. Mengendalikan kerusuhan massa – Brimob sering diterjunkan ketika terjadi unjuk rasa besar atau konflik sosial yang berpotensi ricuh.
  2. Operasi antiteror – Brimob dilatih khusus untuk menghadapi ancaman terorisme, termasuk penyelamatan sandera dan penindakan teroris bersenjata.
  3. Pengamanan objek vital – misalnya bandara, gedung pemerintahan, hingga infrastruktur penting.
  4. Tugas di medan berat – Brimob mampu bertugas di hutan, pegunungan, hingga wilayah perbatasan.
  5. Bantuan bencana – selain operasi keamanan, Brimob juga sering diterjunkan dalam misi kemanusiaan seperti evakuasi korban bencana alam.

Tertera bahwa tugas dan fungsi Brimob adalah untuk membantu mengamankan situasi dan membantu rakyat indonesia, namun nyatanya yang saat ini terjadi Brimob menjadi penyebab hilangnya nyawa seorang rakyat Indonesia yang selalu taat pada peraturan UUD Indonesia. lalu siapakah yang harus bertanggung jawab atas kejadi ini? berikut ini adalah anggota Keamanan Negara yang berada saat kejadian berlangsung dan sekaligus bertanggung jawab atas kejadian yang membuat seluruh rakyat Indonesia berduka.

7 Anggota Brimob Diamankan

Kepolisian bertindak cepat dengan menahan tujuh anggota V88ID Brimob yang diduga terkait insiden ini. Mereka kini diperiksa secara intensif oleh Divisi Propam untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan dan kesalahan prosedur yang terjadi.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa kasus ini akan diproses secara terbuka. “Saat ini pelaku sudah kita amankan, yang saat ini sementara dalam rangka proses pemeriksaan” kata perwakilan Polri dalam konferensi pers resmi.

Profile Tersangka Tragedi Brimob Lindas Ojol

Kepolisian telah menetapkan 7 anggota Brimob sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Mereka diduga terlibat langsung maupun tidak langsung dalam peristiwa kendaraan taktis yang melindas massa aksi.

Siapa Saja Tersangkanya?

Berdasarkan informasi resmi, Kepolisian telah menetapkan 7 anggota Brimob sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Mereka diduga terlibat langsung maupun tidak langsung dalam peristiwa kendaraan taktis yang melindas massa aksi.

  1. Kompol C (Komisaris Polisi)
    Perwira polisi dengan pangkat Komisaris Polisi ini adalah pangkat perwira menengah di kepolisian yang setara dengan Mayor di TNI. Ia bertanggung jawab dalam mengatur pergerakan pasukan saat aksi berlangsung. Keputusan yang diambilnya di lokasi menjadi salah satu fokus pemeriksaan Propam Polri.
  2. Aipda M (Ajun Inspektur Polisi Dua)
    Pangkat bintara tinggi yang setara dengan Sersan Kepala di TNI. Ia diduga ikut memberikan instruksi di lapangan dan sedang diperiksa terkait kepatuhan terhadap prosedur pengamanan aksi.
  3. Bripka R (Brigadir Polisi Kepala)
    Pangkat bintara tinggi yang setara dengan Sersan Mayor di TNI. Seorang Bripka biasanya memegang peran sebagai komandan regu atau senior di unit kecil. Anggota dengan pangkat ini umumnya sudah berpengalaman dalam tugas lapangan, baik di lalu lintas, kriminal, maupun di satuan Brimob.
  4. Briptu D (Brigadir Polisi Satu)
    Pangkat ini biasanya dipegang oleh anggota yang masih berada pada tahap pengembangan karier. Brigadir Polisi Satu ini diketahui mengawal jalannya kendaraan taktis yang melintas di kerumunan.
  5. Bripda M (Brigadir Polisi Dua)
    Anggota dengan pangkat ini biasanya baru lulus dari pendidikan kepolisian dan ditempatkan langsung di lapangan untuk melaksanakan tugas dasar seperti patroli, pengamanan, serta mendukung operasi kepolisian lainnya.
  6. Baraka Y (Bhayangkara Kepala)
    Pangkat tamtama tertinggi dalam kepolisian yang setara dengan Kopral Kepala di TNI. Anggota Brimob berpangkat bintara yang turut diamankan karena berada di sekitar kendaraan saat insiden. Keterangan dari Baraka Y diharapkan bisa memperjelas kronologi kejadian.
  7. Baraka J (Bhayangkara Kepala)
    Nama lain yang ikut diamankan bersama keenam rekannya. Perannya masih dalam penyelidikan lebih lanjut, namun diduga terlibat dalam rangkaian peristiwa yang berujung fatal.

V88ID Brimob Vehicle Hits Ojol During Protest on August 28, 2025: 1 Dead, Several Injured, 7 Officers Detained

Protest turned deadly on August 28, 2025 when a Brimob vehicle hit several ojol drivers. One person lost their life, and others suffered injuries. Moreover, seven officers are now detained and under investigation. This incident shows the importance of careful planning and proper crowd control during demonstrations.

Furthermore, it highlights the need for law enforcement to balance security with public safety. Authorities must act responsibly to protect civilians, not put them at risk. At the same time, transparency in the investigation is crucial to maintain public trust.

Finally, the tragedy serves as a reminder that every protest carries risks. By learning from this event, both police and organizers can prevent future accidents. Justice for the victims and support for affected families remain top priorities.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *